29 Maret 2015

Lapar


Lapar


Malam itu Tepat Pukul 00.00 waktu indonesia bagian barat
Ku lihat berita di media
BBM kembali naik
Tapi hampir tak ku hiraukan
Aku tak mampu berpikir
yang kurasa hanya kelaparan
Ku tinggal tidur
Berharap esok ada perubahan

Pagi nya
di tv para pakar berkoar
Pakar ekonomi, pengamat politik, hukum, dan semua saling ikut berkoar
Tolong lahhhh hentikan!
Aku muak
Aku bosan
Aku mual
dan aku masih tetap Lapar

Kebijakan ini
Kebijakan itu
Demi ini dan demi itu
Saling bergantian
Argumen yang menurut mereka masuk akal
tapi menurut ku??
Aku bahkan tidak dapat mendengar
Aku sedang lapar.

Begitu manis pendapat para pakar
Membela sebuah kebijakan
namun ada juga yang sebaliknya
Menentang dengan segala alasan
Aku tak tahu
yang mana harus dipercaya

Ku tak tahu yang menentang
Apakah sedang kelaparan
Sama seperti ku
atau lapar demi simpati
Lalu di belakang mengunyah roti
Ditambah segelas susu
ahhh membayangkannya membuatku semakin lapar.

Semakin siang semakin menjadi
Lamunan dan hayalan ku pun semakin tinggi
Dalam lamunan
Ku membayangan mengapa para pakar tsb hanya berkoar di tv
Tidak kah mereka mempunyai niat untuk duduk bersama
Menyelesaikan segala permasalahan negeri.
Pasti bisa
Mereka kan pakar!!!!!!!!!!!

Aku bodoh jika sedang lapar.
Aku ingin bertanya,
Apa sebenarnya tugas mereka?
Mereka sekolah tinggi hanya untuk berbicara kah?
Hanya untuk berpendapat?
Dibalik itu apa tugas mereka?
Pertanyaan macam apa ini, hahaha
Maaf aku lapar!

Mungkin,
Pencurian, perampokan, kekerasan, dan lain lain
Salah satu penyebab nya adalah
LAPAR

Bandar Lampung, 29 maret 2015

15 Maret 2015

Pelajaran Paling Membosankan – Untuk Apa Kita Belajar Sejarah??

Pelajaran Paling Membosankan – Untuk Apa Kita Belajar Sejarah??

Mengapa Pelajaran Sejarah Membosankan

Sebenarnya sudah dari dulu saya ingin menulis artikel ini. Tetapi karena keterbatasan waktu jadi saya urungkan. dan akhirnya selesai juga. :D

Sebagai mahasiswa pendidikan sejarah, terkadang sering saya jumpai pertanyaan-pertanyaan seperti : “Untuk apa sih masa lalu dipelajari? Gak penting! gak up to date, Masalalu itu untuk dikenang gak perlu jadi pelajaran.”

Dan saya pun terdiam!

Bukan berarti saya tidak dapat menjawab pertanyaan seperti itu, tetapi saya melihat dulu siapa yang bertanya. Jika lawan bicara orang yang bersifat egois idealis pasti dia lebih mementingkan apa yang jadi pemikirannya dan tak mau menerima masukan apapun dari orang lain. Baginya, pemikirannya lah yang paling benar.

Nah, jika bertemu orang demikian saya lebih memilih diam dan tersenyum. (bibir tersenyum hati tertawa). Hahaha. Daripada terjadi debat kusir yang tak bertemu titik ujungnya.

Jika bertemu lawan bicara yang sebaliknya, saya dengan senang hati menjelaskan, memaparkan, sehingga terjadilah saling berbagi dan menambah wawasan. Simbiosis mutualisme (dia menambah wawasan, dan saya mengasah kemampuan berbicara).



Tidak dipungkiri, belajar sejarah yang terjadi pada saat ini memang dianggap membosankan, itu karena sejak dahulu kita belajar sejarah dengan cara mengigat nama, tempat, dan tahun kejadian. Itu semua dipelajari dengan menghafal.

Ini merupakan kesalahan terfatal dalam dunia pendidikan kita.
Mengapa belajar sejarah membosankan?

Pelajaran sejarah saat ini masih dipandang sebelah mata dibandingkan dengan pelajaran lain, bahkan pelajaran sejarah sendiri dianggap tidak memiliki korelasi terhadap apa yang akan kita kerjakan atau perbuat dimasa kini.

Memang benar, bagaimana mungkin sejarah mempunyai pengaruh untuk saat ini jika yang dipelajari hanya menghafal nama, tahun dan tempat.

Jika masih terus seperti itu metode yang digunakan bukan tidak mungkin sejarah semakin tertinggal dengan pelajaran lain, seperti saint, hukum, akutansi, kedokteran dan lain sebagainya. Yang sudah jelas dampaknya lebih terasa untuk saat ini.

Ini pula tidak terlepas dari kebijakan pemerintah, terutama sejak orde baru, yang memasukkan unsur politik ke dalam pembelajaran sejarah.

Sejarah tidak lagi berdiri sendiri, tapi sudah dipengaruhi kebijakan politik dengan tujuan mengamankan kepentingan penguasa.

Sejatinya, penguasa sangat sadar, jika generasi muda belajar sejarah dengan sungguh-sungguh, maka dapat mengganggu jalannya pemerintahan.

Oleh karena itulah, berbagai peristiwa sejarah dipolitisir dengan mengaburkan narasi peristiwa sesungguhnya. Untuk mendukung kebijakan ini, pemerintah merangkul sejarawan untuk menuliskan narasi sejarah sesuai selera penguasa.

Berikut beberapa ciri historiografi sejarah versi penguasa yang berhasil saya rangkum dan juga termuat dalam http://sejarah.kompasiana.com/ dan berbagai sumber lainnya :

*Pertama :
Mengedepankan aktor sejarah yang berasal dari kalangan penguasa. 
Perubahan dalam sejarah hanya muncul dari kelompok penguasa. Rakyat kecil sebatas pelengkap saja. Versi sejarah seperti inilah yang diprotes oleh sejarawaan Sartono Kartodirjo, yang menyebutkan wong cilik juga bisa melahirkan sejarah seperti yang ia tuliskan dalam Pemberontakan Petani Banten (1888).

*Kedua :
Monopoli kebenaran. 
Sejarah pesanan penguasa menabukan adanya perbedaan sudut pandang penulisan sejarah. Seperti historiografi peristiwa G 30 S yang menurut orde baru diotaki secara tunggal oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Dan ini bertahan sampai sekarang. Padahal, sudah banyak tulisan mengenai peristiwa ini yang menyebutkan keterlibatan pihak lain, termasuk Soeharto.

*Ketiga :
Historiografi sejarah buatan penguasa tidak hanya sebagai bahan bacaan semata, tetapi juga digunakan sebagai media indoktrinasi yang didukung dengan bantuan media elektronik seperti pembuatan film. Kita tentunya sudah biasa menonton fim G 30 S PKI setiap bulan September kala Soeharto masih berkuasa.

*Keempat :
Teks sejarah versi penguasa bertujuan untuk “mencuci” otak alam pikiran masyarakat. Di mana status quo akan aman ketika kondisi sosial masyarakat bisa dikendalikan. Yaitu dengan menanamkan rasa benci atau permusuhan terhadap kelompok lain yang dianggap bersalah atau bertanggung jawab atas suatu peristiwa sejarah.

Buku - buku yang memuat PKI dan film G 30 S PKI, terbukti efektif menimbulkan rasa permusuhan masyarakat terhadap anggota masyarakat lainnya yang terlebih dahulu sudah dicap sebagai anggota atau simpatisan PKI.

Mereka dikucilkan bahkan tidak memiliki akses hidup seperti masyarakat lainnya. Padahal, banyak diantara mereka yang tidak tahu-menahu soal peristiwa kelam tersebut.


Pentingnya Belajar sejarah

Belajar sejarah sangat penting bagi kita. Pada dasarnya sejarah secara etimologi diambil dari bahasa arab yaitu syajaratun yang digambarkan sebagai sebuah pohon.

Pohon itu memiliki banyak unsur. Ada batang, ranting, buah, akar, daun dan lain - lain. Kita dapat melihat bagaimana pohon itu tumbuh berkembang dan menumbuhkan daun.

Namun tak ada daun yang abadi, semua yang tumbuh pasti akan gugur pada waktunya. Seperti itulah sejarah. Ilmu serta catatan-catatan sejarah yang kita ketahui tidak selamanya abadi.

Sejarah sangat penting dalam kehidupan kita secara pribadi sebagai manusia, maupun sebagai masyarakat yang berbangsa dan bernegara.

Peristiwa-peristiwa yang telah terjadi bisa dijadikan pelajaran yang berharga untuk hidup yang lebih baik lagi.

Kita kesampingkan dulu masalah hafal menghafal nama tanggal dan tahun. Kita kedepankan makna yang terjadi dalam sebuah peristiwa.

Sebagai contoh : bagaimana caranya jepang dapat menang perang melawan unisoviet? Bukankah unisoviet salah satu Negara digdaya pada masanya?

Rasa persatuan dan nasionalisme yang kuat dari pendudunya membuat mereka percaya diri bisa mengalahkan pasukan musuh.

Ketika mereka hancur lebur saat pristiwa horisima dan Nagasaki? Betapa memilukannya peristiwa itu. Tetapi lihatlah sekarang mereka bangkit menjadi Negara maju dikawasan asia bahkan bersaing di dunia.

Di Indonesia?

Pada masa lalu. Siapa yang tidak mengenal Indonesia. Indonesia bak gadis perawan yang belum tersentuh oleh siapapun, semua pasti akan tergiur akan kemolekan tubuh nya (baca : kekayaan alam)

Banyak bangsa-bangsa di dunia ingin memperebutkan Indonesia, sumber kekayaan berupa rempah-rempah, belum lagi kekayaan lain nya, hampir semua ada di negeri tercinta ini.

Beratus - ratus tahun kita dijajah dan terkuras, semua kekayaan kita membuat negara penjajah semakin kaya.

Kini negeri ini telah berdiri sendiri, tidak ada lagi yang menjajah. Namun anehnya, mengapa kehidupan tak kunjung membaik? 

Lupakah kita akan cita-cita pahlawan yang telah gugur?

Mereka berjuang mengorbankan jiwa dan raga demi anak cucu mereka bisa hidup merdeka, hidup lebih baik lagi sebagai bangsa yang bermartabat.

Masih tidak pentingkah sejarah untuk kita?

Melupakan sejarah adalah hal yang fatal dalam menjalani kehidupan. Kita akan terlupa dengan pesan-pesan yang telah ada, semakin lupa maka semakin terjerembab-lah kita dalam mengarungi kehidupan.

Orang yang memahami makna yang tertuang dalam sebuah peristiwa jika mempelajarinya akan lebih bijak lagi dalam mengambil sebuah keputusan, sehingga kemungkinan besar pepatah “jatuh dilubang yang sama” tidak akan terjadi pada dirinya.

Dari balik sebuah peristiwa, ambil yang baik dan perbaiki yang buruk.

Masih kah memandang sejarah sebelah mata?

Mempelajari masa lalu kemudian menceritakan kembali sepertinya begitu-begitu aja. Tidak sulit.

Yaaaa, tetapi ada makna yang lebih lagi dibalik itu semua.

Sama seperti perumpamaan sebuah pohon tadi. Untuk membuktikan kebenaran sejarah, tidak ada sebuah kebenaran yang kekal.

Sebuah catatan sejarah yang bertahun-tahun dijadikan acuan, akan luntur pada waktu nya sampai ada pencatat - pencatat sejarah baru yang bermunculan.

Layaknya daun pada tangkai sebuah pohon, bertahun-tahun tumbuh dan kemudian gugur satu persatu.

Ada daun yang tumbuh karena buatan manusia (dicangkok, dll) dari jauh terlihat alami namun jika dipandang lebih dekat, akan terlihat itu hanya buatan.

Sama seperti sejarah yang sengaja di setting alur kejadiannya untuk kepentingan sesuatu. Bertahun-tahun tertutup secara rapih, namun tunggulah, ada masa nya dimana pencatat sejarah beraksi.

Belajar sejarah juga dapat menempa kepemimpinan seseorang. termasuk kepemimpinan nasional.

Lihatlah soekarno, mengapa ia dikagumi?
Karena soekarno tahu dan paham benar bagaimana perjalanan sejarah bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan sampai masa kolonial.

Dengan mempelajari sejarah, ia menjadi tahu apa yang menjadi kesulitan, masalah dan keinginan rakyat.

Ia menjadi tahu bagaimana memimpin bangsanya agar bisa merdeka dari penjajahan kolonial Belanda. ia belajar dari perjuangan-perjuangan daerah untuk mengusir penjajah. yang dibutuhkan adalah "bersatu".

Untuk menjadi bangsa yang bermartabat sebagai bekas jajahan.

menjadi pemain utama politik dunia di tengah-tengah digdaya AS dan Uni Soviet.

Soekarno tidak mengandalkan politik pencitraan seperti kebanyakan elite politik sekarang ini. Ia tidak perlu memesan lembaga survei untuk mengetahui tingkat popularitasnya di mata rakyat.

Oleh karenanya, kepada elite politik nasional dan lokal, jika ingin berhasil dalam kepemimpinannya, belajar sejarah adalah syarat mutlak. 

"Hidup akan lebih mudah jika saja kita mau melihat sejenak kebelakang, tetapi jika terus melihat kebelakang kita akan sulit melangkah kedepan.
JASMERAH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Cukup sekian dulu, sampai jumpa lagi pada tulisan berikutnya. saya selaku owner sekaligus author Tomi Journey mengucapkan mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan maupun pengutipan.

Not:
Untuk menjaga silaturahmi berkomentarlah sesuai isi postingan. 
memakai link hidup kek, link produk kek, gak dilarang, bebas-bebas aja disini gan. hahahaha"

13 Maret 2015

Pakaian Adat Dan Perhiasan Pengantin - Lampung Pepadun

Mempertimbangkan nama blog ini, mungkin banyak yang bertanya-tanya. Judul blog adalah Tomi Journey, seharusnya berisikan segala sesuatu tentang penulis agar tidak terlalu jauh menyimpang. atau sama saja seperti blog gado-gado.

jadi saya disini menganggap tidak ada yang keluar jalur atau apapun itu namanya. karena jika saya membahas tentang lampung itu karena saya sendiri bersuku lampung, membahas tentang sejarah itu karena saya mahasiswa pendidikan sejarah. dan untuk yang lainnya juga sama, tidak perlu bagi saya untuk mengubah nama blog. saya harap pihak google dan sahabat sekalian mengerti dan memahaminya.

baiklah, pada postingan berlebel adat lampung terdahulu, saya membahas tentang Proses Terjadinya Perkawinan Menurut Adat lampung Melinting, bagi yang belum membaca dan ingin membacanya silahkan klik disini. pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membagikan postingan berjudul 
Pakaian Adat Dan Perhiasan Pengantin - Lampung Pepadun.

langsung saja saya bahas.
semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.

Pakaian Adat Dan Perhiasan Pengantin - Lampung Pepadun

Pakaian Pengantin Laki-Laki

  • baju lengan panjang yang berwarna putih dengan celana panjang yang berwarna putih/hitam.
  • Sarung tumpal adalah sejenis kain sarung yang ditenunkan dengan benang mas . kain ini dipakai setelah memakai celana panjang dari pinggang sampai lutut.
  • Sesapuran adalah kain putih yang berupa rumbai ringgit dipakai dibagian luar sarung tumpal.
  • Khikat akhir adalah sejenis selendang bujur sangkar kemudian dilingkarkan kepundak menutup bahu . ujungnya diikat pada bagian depan leher yang berwarna merah

Perhiasan Pengantin Laki-Laki

  • Perhiasan kepala yang disebut dengan kopiah emas yang bagian depanya beruji-ruji, meninggi di bagian tengahnya.
  • Perhiasan leher dan dada berupa perhiasan yang dikenakan dileher hingga sebatas pinggang. Perhiasan leher yang dipakai laki-laki adalah.
    • Kalung papan jajar, yaitu kalung pada bagian depan menyerupai lempengan siger kecil atau perahu yang bersusun dengan jumlah 3 buah dengan ukuran yang berbeda. Makna yang terkandung adalah merupakan symbol dari kehidupan yang baru yang akan mereka arungi dan dilanjutkan secara turun temurun.
    • Kalung buah jukum yaitu bentuk buah jukum yang dirangkai menjadi kalung. Melambangkan agar mereka mendapatkan keturunan.
    • Perhiasan dada, yaitu selempeng jenis perhiasan kalung yang digantung melintang dari bahu hingga pinggang. Yaitu selempeng pinang (kalung panjang yang terdiri dari buah yang menyerupai bunga.
  • Perhiasan pinggang yang berupa ikat pinggang dan keris. Ikat pinggang pengantin laki-laki pepadun disebut bulu serti.
  • Perhiasan lengan dan tangan Perhiasan ini adalah sejenis perhiasan yang umumnya dikenakan pada lengan atas siku dan pergelangan tangan, yang dipakai adalah:
    • Gelang burung, bentuk gelang pipih bagian atas agak lebar dan ditempel gambar burung garuda yang sedang terbang. Burung garuda bagi masyarakat lampung bermakna dan sangat tinggi yaitu lambing dunia atas, selain itu kendaraan bagi kedua mempelai dalam mengarungi kehidupan yang panjang dalam kehidupan kekerabatan. Dipakai pada lengan kiri dan kanan di bagian paling atas.
    • Gelang kano , bentuk gelang nyerupai ban, bagian tengah menyudur. Gelang kano di pakai dibagian kiri dan kanan dibawah gelang burung garuda yang maknanya menyimbolkan setelah berkeluarga diharapakn dapat membatasi perbuatanya dan berusaha berbuat baik.
    • Gelang bibit yang dipakai di lengan kiri dan kanan dibawah gelang kano. Makna simbolnya adalah agar mendapatkan keturunan yang baik dan kelak menjadi suri tauladan bagi keturunanya.

Pakaian Pengantin Wanita


  • Sesapuran yaitu baju kuning tampa lengan panjang.
  • Selappai, yakni baju tampa lengan dibagian luar yang tidak dirangkai pada kedua sisinya dan diberi lubang di bagian leher, terbuat dari bahan brokat. Pada tepi bagian bawah berhias rumbai ringgit.
  • Bebe terbuat dari sulaman benang satin/sutra putih dan benang sutra yang dibentuk menyerupai tali,kemudian dijahit bentuk bebe menyerupai bunga teratai yang mengambang.
  • Katu tapis dewa sano yang bagian bawahnya digantungan rumpai ringit dan kain tapis jung jarat.
    • Baju lengan panjang warna putih dilengkapi celana panjang putih atau hitam. Pakaian warna putih sangat dominan dipakai oleh mempelai laki laki, khususnya lampung sewo mego dan mego pak tulang bawang.
    • Sarung rumpai, adalah sejenis kain sarung yang ditenung dengan benang emas. Kain ini dipakai setelah memakai celana panjang dari pingang sampai kelutut.
    • Sesapuran, yaitu kain putih yang berupah rumbai ringgit dipakai dibagian luar sarung tumpal.
    • Khikat akhir, adalah sejenis selendang bujur sangkar yang dibentuk segitiga kemudian dilingkarkan kepundak menutupi bahu. Kedua ujungnya diikat pada bagian depan leher, warna merah anggur, bahan dasar berbentuk kotak kotak dibuat dengan teknik ditenun songket, motif hias menggunakan benang emas ,membentuk garis dan geometris berupa bunga melati, pucuk rebung, meander, dan tabur bunga.

  • Perhiasan kepala
    • Siger (sigor) yaitu mahkota yang dipakai dikepala pengantin wanita yang melambangkan keangungan adat budaya dan tingkat kehidupan terhormat. Siger suku masyarakat lampung pepaduan meruji ruji 9, bagian belakang sama (siger tarubi). Banyaknya ruji yang berjumlah sembilan sebagai lambang dari sembilan sungai yang mengalir didaerah lampung, yaitu way sekampung, way semangka, way seputih, way abung pareng, way sunkai ,way kanan, way tulang bawang dan way mesuji.

      Diatas siger dipasang kembang hias berupa mahkota kecil bersusun tiga berbentuk menyerupai tanduk kerbau (seraja bulan) dan pada bagian ujung ruji ruji siger dipasang hiasan bunga kecil kelopak daun bunga (beringin tumbuh) yang melambangkan lima keratuan/kerajaan yaitu ratu dipuncak, ratu dipemangilan, ratu dipunggung, ratu dibelalau, dan ratu darah putih.

      Selain itu juga melambangkan masyarakat lmpung memiliki lima falsafah hidup yang disebut pi’il bersengiri yaitu pi;il pesengiri (rasa harga diri), juluk adek (bernama bergelar), nemui nyimah (terbuka tangan), nengah nyappur (hidup bermasyarakat), dan sakai sembayan (gotong royong /tolong menolong).

      Didalam bidang siger terdapat ragam hias sulur dan daun bunga melur / melati empat buah kuntum bunga dan disetiap bunga memiliki empat kelopak daun bunga yang melambangakan asal.
    • Peneken adalah perhiasan yang dikenakan melingkar sepanjang dahi sebelum memakai siger. Bentuknya empat persegi panjang. Kedua ujung meruncing terbuat dari kain belundru berwarna merah. Bagian muka ditempel ragam hias dari kuninga dan permata berbentuk bulat setengah lingkaran dan bunga.
    • Selapai siger, adalah hiasan yang dipasang diatas siger berbentuk empat persegi panjang terbuat dari kain satin putih pada setiap ujung dipasang uang ringit. Fungsinya sebagai hiasan diatas siger dan juga berfungsi untuk membedakan antara siger yang dipakai oleh pengantin pada saat upacara adat.
    • Subang/sesumping/anting anting, adalah perhiasan telinga yang dikenakan dengan cara digantung pada ujung daun telinga disebut anting. Sedangkan yang dikenakan dirusukan pada ujung daun telinga bagian bagian bawah disebut giwang/ subang dan yang dikenakan dengan cara dijepitkan disebut sumping. Biasanya yang dipakai oleh pengantin wanita pepadun adalah bentuk menyerupai buah kenari, terdapat kawat kuningan dibentuk bulat agak lonjong yang fungsinya sebagai sangkutan, bagian bawah terdapat umbai umbai.
    • Kembang rambut adalah utaian bunga melati yang dikenakan pada rambut dibagian atas sangul (menutupi sangul) yang melambangkan kesucian wanita.
  • Perhiasan leher dan dada
    • Kalung papanjajar adalah kalung bagian depan meneyrupai lempengan siger kecil atau perahu bersusun yang disusun kebawah yang berjumlah tiga buah dengan ukuran yang berbeda. Makna simbolisnya adalah merupakan dari simbol kehidupan baru yang akan mereka arungi dan akan dilanjutkan secara turun temurun.

    • Kalung ringit/ dinar , kalung bagian muka berupah uang ringit sebanyak sembilan buah.

    • Kalung buah jukum, adalah bentuk menyerupai buah jukum yang dirangkai menjadi kalung. Makna simbolisnya agar mereka mendapat keturunan.

    • Selempang pinang yaitu sejenis kalung panjang yang digantungkan melintang kiri dan kanan dari bahu hingga pingang terdiri dari dua buah menyerupai bunga.
  • Perhiasan pingang
    • Bulu serti terbuat dari karton yang dibungkus dengan kain beludru warna merah dibagian luar ditepel ragam hias bunga dan kelopak bungadari bahan kuningan.

  • Perhiasan tangan / lengan
    • Perhiasan tangan / lengan yang dipakai pengantin wanita sama dengan yang dipakai pengantin laki laki. Begitu juga dengan fungsi dan maknanya gelang burung, gelang kano, gelang bibit, dan gelang duri/durian/arap, hanya saja pada pengantin wanita memegang buah mangis.


Sumber : 
Artikel
dikutip dari berbagai sumber buku.
wikipedia.org
foto
http://sanggarkarina.blogspot.com/
http://likaardila.blogspot.com/