04 Januari 2015

Penghargaan Dunia Atas Kehebatan Presiden Ir Soekarno "Soekarno di Mata Dunia Internasional"

Penghargaan Dunia Atas Kehebatan Presiden Ir Soekarno "Soekarno di Mata Dunia Internasional"


Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 – 1966 adalah Dr. (HC) Ir. Soekarno atau yang biasa kita kenal bung karno. Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.

Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Penandatangan Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang sangat kontroversial oleh soekarno menjadi awal dari kemunduran eksistensi dirinya. Banyak versi mengenai isi dari supersmar tsb, namun hingga kini belum ada kepastian mengenai keaslian dari supersmar.

Berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat adalah menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan. Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.

Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) menolak pertanggungjawaban soekarno pada sidang umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS. pada tahun yang sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.

Dalam soal "martabat bangsa", ia sosok yang berani mengatakan "tidak" di hadapan Barat. "Go to hell with your aid" adalah ungkapan terkenal Bung Karno pada Amerika yang mencoba menekan Indonesia melalui "diplomasi ekonomi".

Berikut Beberapa Penghargaan yang Tomi Journey rangkum dan akan dibagikan kepada para pembaca yang budiman.

Penghargaan Dunia Atas Kehebatan Presiden Ir Soekarno

    • Pesiden Soekarno bersama Presiden Josip Broz Tito (Yugoslavia), Gamal Abdel Nasser (Mesir), Mohammad Ali Jinnah (Pakistan), U Nu, (Birma) dan Jawaharlal Nehru (India) mengadakan Konferensi Asia Afrika yang membuahkan Gerakan Non Blok. Berkat jasanya itu, banyak negara Asia Afrika memperoleh kemerdekaannya. Namun sayangnya, masih banyak pula yang mengalami konflik berkepanjangan sampai saat ini karena ketidakadilan dalam pemecahan masalah, yang masih dikuasai negara-negara kuat atau adikuasa. Berkat jasa ini pula, banyak penduduk dari kawasan Asia Afrika yang tidak lupa akan Soekarno bila ingat atau mengenal Indonesia.
    • Semasa hidupnya, Soekarno mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari 26 universitas di dalam dan luar negeri. Perguruan tinggi dalam negeri yang memberikan gelar kehormatan kepada Soekarno antara lain adalah Universitas Gajah Mada (19 September 1951), Institut Teknologi Bandung (13 September 1962), Universitas Indonesia (2 Februari 1963), Universitas Hasanuddin (25 April 1963), Institut Agama Islam Negeri Jakarta (2 Desember 1963), Universitas Padjadjaran (23 Desember 1964), dan Universitas Muhammadiyah (1 Agustus 1965). Sementara itu, Columbia University (Amerika Serikat), Berlin University (Jerman), Lomonosov University (Rusia) dan Al-Azhar University (Mesir) merupakan beberapa universitas luar negeri yang menganugerahi Soekarno dengan gelar Doktor Honoris Causa.
    • Pada bulan April 2005, Soekarno yang sudah meninggal selama 35 tahun mendapatkan penghargaan dari Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki. Penghargaan tersebut adalah penghargaan bintang kelas satu The Order of the Supreme Companions of OR Tambo yang diberikan dalam bentuk medali, pin, tongkat, dan lencana yang semuanya dilapisi emas. Soekarno mendapatkan penghargaan tersebut karena dinilai telah mengembangkan solidaritas internasional demi melawan penindasan oleh negara maju serta telah menjadi inspirasi bagi rakyat Afrika Selatan dalam melawan penjajahan dan membebaskan diri dari apartheid.Acara penyerahan penghargaan tersebut dilaksanakan di Kantor Kepresidenan Union Buildings di Pretoria dan dihadiri oleh Megawati Soekarnoputri yang mewakili ayahnya dalam menerima penghargaan.

Soekarno di Mata Dunia Internasional

Di Negara Adidaya.
Soekarno menjadi tamu kehormatan saat kunjungan kenegaraan nya di amerika. Pada saat itu soekarno merupakan satu-satunya presiden Indonesia yang sangat ditunggu kehadirannya oleh Negara yang besar salahsatu Negara adidaya yaitu amerika serikat.

Ketika sampai di bandara Washington DC, AS. Soekarno tidak mau turun dan menginjakkan kaki di amerika jika presiden amerika tidak menjemputnya dibawah tangga. Ini bukan tentang kesombongan, tetapi bungkarno ingin menunjukkan pada Negara besar jika bangsa yang pernah dijajah seperti Indonesia memiliki harga diri yang besar tidak tunduk pada Negara besar karena pada dasarnya semua Negara sama.
Bung Karno disambut penuh oleh pasukan AS dengan 21 kali tembakan kehormatan. Bung Karno tiba di Washington dalam rangka kunjungan selama 18 hari di AS atas undangan Presiden AS, David Dwight Eisenhower / 16 mei 1956
Presiden Sukarno dan Presiden AS, Kennedy, duduk bersama di dalam mobil terbuka, sedang melewati pasukan kehormatan di pangkalan Angkatan Udara AS, MD. Bung Karno datang ke AS dalam rangka pembicaraan masalah insiden Kuba 24 April 1961.

Bersama kaisar jepang

Presiden Sukarno menjadi tamu kehormatan Kaisar Jepang, Hirohito, dan pangeran Akihito. Bung Karno dijamu makan siang di istana kekaisaran Jepang di Tokyo














Menjadi Cover Majalah Time
Cover itu menampilkan wajah Sukarno sebagai orator ulung, pejuang kemerdekaan bagi bangsanya. Ia dilukiskan berpeci hitam dalam sapuan kuas yang begitu heroik, kuat serta berwibawa. Di belakang gambar Bung karno, tampak bendera Merah Putih tengah berkibar lengkap dengan tangan-tangan sedang yang dikepal.

Pada catatan cover yang ditulis oleh Robert Sherood itu, Sukarno digambarkan seorang pria Indonesia dengan tinggi badan 5 ft 8 in. Berwajah tampan dan pandai berpidato. Ia juga mendapat julukan si Kamus Indonesia. Topik yang diangkat majalah Time ketika itu, selain mengungkap sosok Sukarno, juga mengulas tentang situasi Indonesia saat itu.

Secara umum, publikasi majalah Time tentang sosok Sukarno ketika itu sangat mendukung dan mengangkat citra Sukarno (dan Indonesia) ke pentas dunia.


Go Internasional
Presiden Sukarno sedang bercakap-cakap dengan Presiden Kuba, Osvaldo Dorticos Torrado (kiri), dan Perdana Menteri Kuba, Fidel Castro (kanan) di Havana, Kuba
Presiden Sukarno tiba di bandara Karachi, Pakistan. Didampingi oleh Presiden Pakistan, Iskander Ali Mirza, Bung Karno tampak sedang memberi hormat, diapit oleh bendera Indonesia dan bendera Pakistan
Presiden Sukarno berdiri berdampingan dengan 4 pemimpin negara Non Blok setelah mereka selesai mengadakan pertemuan. Dari kiri kekanan : Pandit Jawaharlal Nehru (Perdana Menteri India), Kwame Nkrumah (Presiden Ghana), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Bung Karno, dan Tito (Presiden Yugoslavia). Kelima pemimpin negara non blok ini mengadakan pertemuan yang menghasilkan seruan kepada Presiden AS, Eisenhower (Presiden AS) dan Perdana Menteri “Uni Soviet”/Rusia, Nikita Khruschev, agar mereka melakukan perundingan diplomasi kembali

Pengabadian Nama Soekarno Dibeberapa Negara 

Nama Jalan
  • Mesir, terdapat satu ruas jalan dengan nama Ahmed Soekarno Ketika Soekarno membacakan naskah proklamasi dan menyatakan kemerdekaan Indonesia, Mesir adalah Negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Tidak heran, hubungan diplomatik Indonesia dan Mesir sangat baik sampai hari ini. Untuk menghormati hubungan baik itu, nama Soekarno diabadikan sebagai nama jalan. Karena Mesir adalah negara Islam, mahasiswa Indonesia yang berada disana merubah nama jalan tersebut menjadi Ahmed Soekarno, hal itu dilakukan untuk menunjukkan bahwa pemimpin Indonesia beragama Islam sehingga menarik minat orang yang melihatnya.
  • Maroko, Rabat, terdapat Jalan Rue Soekarno
  • Pakistan, terdapat Jalan Soekarno
Nama tempat
  • Di pakistan terdapat Soekarno Square di Peshawar dan Soekarno Bazar di Lahore.
  • Rusia, Masjid Biru Soekarno di St. Petersburg Masjid ini berada di Kota Sr. Petesburg, Uni Soviet (kini Rusia). Dalam kunjungannya ke negeri tersebut, Bung Karno melihat sekilas sebuah bangunan yang unik dan berwarna biru. Ia kemudian mengetahui bangunan tersebut adalah sebuah mesjid yang dialihfungsikan menjadi gudang senjata.

    Ketika kemudian ia mengunjungi Kota Moscow untuk membahas kerjasama politik antara Indonesia dan Soviet, ia bertemu pimpinan negeri tersebut yang bernama Nikita Kruschev. Soekarno menyampaikan kekecewaannya perihal mesjid yang menjadi gudang senjata tersebut. Hanya berselang satu minggu dari pertemuan tersebut, pemerintah Moscow menyampaikan bahwa bangunan tersebut kini dikembalikan fungsinya menjadi mesjid. Tidak diketahui alasan pasti mengapa dalam jangka waktu secepat itu masjid kembali dibuka, namun umat muslim Soviet meyakini bahwa ‘komplain’ Soekarno lah yang membuat masjid tersebut kembali dibuka. Hingga kini, masjid tersebut dikenal dengan nama Masjid Biru Soekarno.
  • Arab Saudi, terdapat pohon mimba, yang dijuluki Syajarah Sukarno atau Pohon Sukarno
Prangko
  • Di filipina terdapat prangko soekarno
  • begitupun di Kuba Pada tahun 2008, pemerintah Kuba mengeluarkan perangko seri Bung Karno dengan Fidel Castro dan juga salah seorang pemimpin gerilya Kuba kelahiran Argentina, Che Guevara. Perangko tersebut diterbitkan untuk perayaan HUT ke-80 dari Fidel Castro sekaligus menghormati hubungan diplomatik kedua negara. Pada masa kepemimpinannya, Bung Karno pernah mengunjungi Kuba dan menjadi kepala negara asing pertama yang mengunjungi Kuba pasca Revolusi 1959. Kehadirannya dianggap penting sehingga tokoh-tokoh nasional Kuba turut menyambutnya di bandara.
Patung Lilin
Baru-baru ini, nama Bung Karno kembali mencuat berkat patung lilin menyerupai sosok dirinya dipajang pada museum lilin Madame Tussauds, Bangkok, Thailand. Patung lilin tersebut hadir berkat dukungan dari Tourism Authority of Thailand sekaligus bentuk apresiasi dari Madame Tussauds terhadap jasa Bung Karno. Patung lilin Bung Karno dibuat secara seksama dengan wawancara yang mendalam kepada anggota keluarga untuk mengkaji dengan sebaik mungkin karakter beliau. Patung lilin Bung Karno yang dipajang pada Madame Tussauds Bangkok diambil dari foto beliau ketika berada di Amerika Serikat pada tahun 1960, kunjungan tersebut sangat berkesan karena pidato Bung Karno yang berjudul ”To Build the World a New”.

Demikanlah artikel yang dapat saya bagikan. kata Bung karno, Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah. JASMERAH. semoga pemimpin - pemimpin kita kedepannya mempunyai jiwa patriotik serta harga diri yang besar seperti soekarno. semoga artikel ini membuat menambah rasa nasionalisme kita untuk cinta kepada tanah air, tak perlu malu menjadi bangsa indonesia, busungkan dada dan teriakan AKU BANGGA JADI ANAK INDONESIA.

Jangan Cuma Dibaca ya, Tinggalkan Komentar Disini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar